Santa Mars

Laki-laki, 18 tahun

Malang, Indonesia

Banggalah pada dirimu sendiri, Meski ada yang tak Menyukai. Kadang mereka membenci karena Mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.
::
Start
Windows 8 SM Versi 3
Shutdown

Navbar3

Search This Blog

Monday 24 June 2013

Sifat Orang Munafik

Munafik adalah orang yang lahiriahnya menampakan sesuatu (ucapan, perbuatan, atau sikap). Yang sesungguhnya bertentang dengan apa yang tersembunyi dalam hatinya, seperti orang yang pura-pura memeluk agama Islam padahal dalam hatinya ia telah kafir. Atau, seperti orang yang menyimpan sikap permusuhannya dengan berlagak bersahabat. Tingkah laku demikian dalam agam Islam disebut nifaq, sedangkan pelakukanya dinami munafiq.
Baik al-Qur’an maupun al Hadits, keduanya sangat membenci nifaq (kemunafikan) dan mengucap bahkan mengancam orang-orang munafik. Mereka, sebagaimana diisyaratkan Al-Qur’an, sangat berbahaya bagi agama Islam dan pemeluknya. Oleh karena itu, Al-Qur’an mengingatkan umat Islam supaya selalu berhati-hati dan waspada terhadap kaum munafik atau hipokrit.
Orang-orang munafik juga berusaha menjerumuskan orang mukmin jatuh dalam murka Allah diantara usaha-usaha tersebut adalah:
1.      Menghalangi orang mukmin dari taat kepada Allah dan rasulnya. Dalam surah an-Nisa ayat 61 dinyatakan, “Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu Lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.”
2.       Mengajak kepada kekafiran. Hal ini tercermin dalam firman Allah pada surah An-Nisa yat 89. “Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong” Selain itu juga Allah menjelaskan bagaimana salah satu bentuk sikap orang munafik dalam surah Al-Munafiqun ayat 7 “mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): "Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada disisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)." Padahal kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami.”
3.       Amar munkar (memerintahkan kepada yang munkar). Berkenan dengan hal ini, Allah telah berfirman dalam surat at-Taubah ayat 67, “Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang Munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya[648]. mereka telah lupa kepada Allah, Maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.”
4.      Mudah bersumpah dengan nama Allah untuk mrnutup-nutupi perbuatannya. Dalam al-Qur’an surat at-Taubah ayat 74, Allah berfirman: “Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan Perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya[650], dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi.”
Uraian Allah tegas, orang-orang munafik serupa dengan orang fasik,  sama-sama melupakan Allah dan lupa diri mereka sendiri. Mereka tidak ingat lagi, mana yang harus dilaksanakan dalam hidup ini, bertolak belakang dengan perjalanan orang beriman.
Munafik termasuk golongan yang lemah dalam mengikut hak (kebenaran) dan lemah pula dalam menentang kebathilan. Mereka sedikitpun tidak mempunyai kekuatan bagi dirinya sendiri, karena itulha ia tidak mampu menerima kebenaran. Nafsunya sangat ganasdan rakus, karena selruhnya telah dikuasi oleh kebathilan. Dia tidak mampu lagi  mengekang diri sendiri.
Orang menufik ini takut menentang para penganjur kebenaran, lalu berpura-pura menyatakan keimanannya, meskipun dia tidak punya kekuatan maupun kemampuan untuk menerima kebenaran. Mereka ini lebih berbahaya daripada kaum kafir, sebab kaum kafik menolak dan menentang secara jelas, sedangkan orang munafik mengaku beriman hanya untuk mencari perlindungan dan demi kepentingan pribadi.

M. Ishom Elsaha dan Saiful Hadi. Sketsa AlQur’an: Tempat, Tokoh, Nama dan Istilah dalam al-Qur’an seri 1. Jakarta: Lista Fariska Putra, 2005..

0 komentar: