KONSEP DOA
A.
PENDAHULUAN
Manusia yang hidup di zaman manapun, bangsa apapun,berpangkat atau
tidak, golongan tua maupun muda, kaya ataupun miskin, tetap menghadapi masalah
dalam kehidupan mereka. Yang mereka perlukan adalah bantuan dari seseorang,
baik bantuan berbentuk fisikal, emosional, moral dan spritual. Mereka tidak
boleh lari dari sunah kehidupan yang memerlukan manusia untuk saling
bekerjasama dan bantu membantu dalam menyelesaikan dan menyempurnakan hajat dan
keperluan mereka.
Sehubungan dengan itu, kita juga akan temukan manusia yang pada
awalnya bersikap sombong dan memperlihatkan dirinya serba sempurna dan tidak
memerlukan bantuan siapapun dalam kehidupan, akan kembali kepada fitrahnya
untuk mendapatkan bantuan serta pertolongan ‘dari yang maha Kuasa yang mereka sebut
sebagai Tuhan. permohonan ini akan lebih terasa ketika mereka berada dalam
keadaan cemas dan takut, contoh ketika berada di tengah-tengah lautan yang
bergelora, dalam pesawat yang sedang menghadapi masalah yang serius, dalam
kebakaran, dalam suasana peperangan yang dahsyat, ketika menghadapi penyakit
kronis yang tidak dapat di sembuhkan, dan keadaan lainnya. Kenyataan ini
selaras dengan firman Allah di dalam al-Quran;
32. dan apabila
mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai
di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus. dan tidak ada
yang mengingkari ayat- ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi
ingkar. (Luqman : 32)
Melalui pemahaman di atas,
jelaslah bahwa manusia amat memerlukan pertolongan dan bantuan Allah untuk
membantu mereka, ketika mereka berhadapan dengan satu keadaan atau masalah
serta kesulitan yang amat mendesak. Di samping itu juga menjadikan doa sebagai
senjata yang ampuh dalam kehidupan.
Doa juga merupakan wasilah bagi insan untuk menyatakan rasa
kesyukuran terhadap segala nikmat dan anugerah yang Allah kurniakan kepada
mereka di dunia ini, baik yang berbentuk fisiikal seperti makanan, minuman, harta,
anak-anak dan lain lagi, ataupun dalam bentuk ruhiyah seperti perasaan bahagia,
ketenangan, rasa aman dan tenteram dan lain-lain lagi.
B.
PENGERTIAN
DOA
Perkataan doa diambil dari
Bahasa Arab yang merupakan masdar dari kata kerja ‘Da’aa, yang secara etimologinya berarti permohonan, harapan, permintaan[1].
Jika ditinjau dari segi terminologi, doa adalah memohon kepada
Allah SWT dengan meminta kebaikan dari sisiNya dengan penuh ketulusan hati dan
penuh pengharapan.
Bagi umat Islam, Allah telah memerintahkan agar mereka bersegera memohon pertolongan dan bantuan
dari-Nya dalam keadaan dan masalah apapun yang mereka hadapi. doa itu berbentuk
permohonan untuk kebahagiaan atau untuk dilepaskan dari sesuatu marabahaya atau
masalah yang sedang mereka hadapi atau yang akan mereka hadapi di masa akan
datang.
C.
PERANAN
DOA DALAM KEHIDUPAN MUSLIM
Sudah menjadi fitrah manusia
hidup dalam keadaan selalu mengharapkan perlindungan dan pertolongan Yang Maha
Kuasa, apalagi kedudukannya sebagai makhluk di hadapan Khaliqnya (PenciptaNya).
Karena tabiat manusia itu adalah lemah dan tidak berdaya dari semua aspek.
Kelemahan dan ketidak upayaan ini bisa diatasi jika manusia mendekat dan
menyandarkan dirinya serta berlindung kepada Yang Maha Kuasa, karena hakikat
kekuatan itu secara lahir dan batinnya bersumber dari Allah.
Oleh karena itu, manusia tidak boleh terpisah dari Tuhannya, manusia perlu mendekatkan diri kepadaNya
dengan menyembah dan mengingatiNya di setiap waktu dan tempat. Dan cara untuk mendekatkan diri tersebut adalah
melalui perantaraan ‘doa’, sebab dengan berdoa membuktikan penghambaan kepada
Allah SWT. Orang yang selalu berdoa bererti dia mengetahui hakikat dirinya dan
hakikat Penciptanya yang harus disembah dan ditaati, seperti ungkapan seorang
ulama’ salaf:
من عرف نفسه فقد عرف ربه
“ Siapa
mengenal dirinya pasti dia mengenal Tuhannya.”
D.
PERINTAH
AGAR BERDOA
Allah berfirman:
Artinya:
dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan
bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku
(doa) akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina". (al-Mu’min :
60)
Dalam Tafsir Jalalain: Dan Rabb kalian
berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagi kalian)
maksudnya, sembahlah Aku, niscaya Aku akan memberi pahala kepada kalian.
Pengertian ini disimpulkan dari ayat selanjutnya, yaitu, (Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk) dapat dibaca
Sayadkhuluuna atau Sayudkhaluuna, menurut bacaan yang kedua artinya, mereka
akan dimasukkan ke dalam (neraka Jahanam dalam keadaan hina dina") dalam
keadaan terhina.
Artinya:
dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah),
bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran. (al-Baqarah : 186)
Dalam Tafsir Jalalain: Segolongan orang-orang
bertanya kepada Nabi saw., "Apakah Tuhan kami dekat, maka kami akan
berbisik kepada-Nya, atau apakah Dia jauh, maka kami akan berseru
kepada-Nya." Maka turunlah ayat ini. ("Dan apabila hamba-hamba-Ku
menanyakan kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku Maha Dekat) kepada
mereka dengan ilmu-Ku, beritahukanlah hal ini kepada mereka (Aku kabulkan
permohonan orang yang berdoa, jika ia berdoa kepada-Ku) sehingga ia dapat
memperoleh apa yang dimohonkan. (Maka hendaklah mereka itu memenuhi pula
perintah-Ku) dengan taat dan patuh (serta hendaklah mereka beriman) senantiasa
iman (kepada-Ku supaya mereka berada dalam kebenaran.") atau petunjuk
Allah.
E. KELEBIHAN DAN KEUTAMAAN DOA
·
Doa
merupakan tali penyambung yang kukuh antara hamba dan RabNya.
·
Doa
merupakan satu bentuk ibadah kepada Allah
·
Doa
merupakan satu bentuk zikir kepada Allah SWT.
·
Doa
merupakan senjata yang ampuh bagi setiap mukmin dalam menghadapi realiti
kehidupan.
F. ADAB-ADAB
BERDOA
1. Mengikhlaskan hati kepada Allah
2. Mengangkat kedua tangan ketika berdoa seperti yang dilakukan
oleh Rasulullah SAW
3. Mengawali doa dengan tahmid kepada Allah SWT dan diiringi dengan
salawat kepada Nabi SAW, diikuti dengan permohonan apa-apa yang dihajatkan. Doa
yang paling utama ialah memohon keampunan dan keridhaan Allah sebelum memohon
perkara-perkara yang lain.[2]
4. Menghadap kiblat.
5. Memilih waktu-waktu yang mulia seperti berdoa di Hari Arafah,
hari-hari di bulan Ramadhan, pada hari jumaat, waktu sahur atau tengah malam,
ketika hujan turun, di antara azan dan iqamah, dalam solat fardhu, ketika
sujud, sehabis shalat, ketika imam duduk antara dua khutbah Jum’at, sebelum
magrib hari Jumaat, ketika sedang berpuasa dan lain-lain lagi.
6. Berada dalam keadaan suci zahir (tubuh badan) dan batin (hati)
dari perkara-perkara kotor dan maksiat.
7. Merendah diri dan khusyu’ dan dengan penuh pengharapan agar doa
tersebut diterima oleh Allah dan perasaan takut tidak diperkenankannya.
8. Berdoa dengan penuh kesungguhan dengan penuh keyakinan bahawa
doa tersebut akan diperkenankan Allah.
9. Membaca doa dengan penuh ketenangan dan tidak tergopoh -gapah
10. Merendahkan suara antara dengan dengan tidak
11. Pengakuan terhadap segala dosa yang telah dilakukan dan memohon
keampunan dariNya
12. Pengakuan terhadap segala nikmat dan dan bersyukur di atas
segala nikmat dan kurniaan tersebut.
13. Berdoa dengan mengulang-ulangkannya sebanyak 3 kali bagi setiap
permintaan dan tidak terburu-buru supaya ia diperkenankannya.
14. Tidak menyusahkan diri dengan doa-doa yang berunsur sastera
(bahasa yang susah)
15. meminta maaf dari orang
yang dizalimi serta bertaubat dari perbuatan tersebut.
16. Berwudhu’
17. Tidak keterlaluan ketika berdoa seperti memohon perkara yang tidak
munasabah sebagai seorang hamba Allah atau dengan nada paksaan agar Allah
memperkenankannya.
18. Bertawassul dengan nama-nama Allah yang Maha baik (Asma’ulla
al-Husna)
19. Memastikan makanan dan minuman serta pakaian yang dipakai dari
sumber yang halal.
20. Melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar, agar doa kita lebih
cepat diperkenankan, lantaran usaha kita dalam melaksanakan perintah Allah.
21. Menjauhkan diri dari segala bentuk maksiat, baik itu zahir maupun
batin.
22. Mengakhiri doa dengan bersalawat atas Nabi SAW dan bertahmid
kepada Allah SWT.
23. Hendaklah berdoa untuk kesejahteraan iman, amal dan akhlak diri
sendiri terlebih dahulu sebelum berdoa untuk orang lain.
G. SYARAT-SYARAT DOA DIMAKBULKAN
1. Berdoa dengan penuh keikhlasan dengan terus mengharapkan agar
doa tersebut dimakbulkan oleh Allah.
2. Berdoa dengan penuh kesungguhan dan tidak jemu
mengulang-ulanginya.
3. Berusaha mengelakkan diri dari melakukan perkara yang dilarang
dibenci oleh Allah.
4. Memastikan makanan,minuman dan pakaian yang dipakai dan rezeki
yang diperolehi hasil dari usaha yang halal
5. Memohon kemaafan dari manusia yang pernah kita zalimi atau
aniyai, kerana doa seseorang tidak akan dimakbulkan sekiranya mereka menzalimi
dan menganiyai orang lain dan tidak mendapat kemaafan dari mereka
6. Mematuhi adab-adab sebagai seorang hamba yang berdo a di hadapan
Khaliqnya yang Maha Mendengar dan Maha Melihat.
H. WAKTU KEADAAN DAN TEMPAT
YANG MUSTAJAB UNTUK BERDOA
1. Malam Lailatul Qadar
2. Bahagian malam yang terakhir (antara jam 3.00 hingga 6 pagi)
3, setiap selesai salat fardhu
4. waktu antara azan dan iqamah
5. Satu waktu di setiap malam
6. Ketika azan untuk solat fardhu
7. Ketika hujan sedang turun
8. Ketika mempersiapkan barisan menuju medan jihad fi sabilillah
9. Satu waktu di hari Jumaat , pendapat yang paling tepat ialah
ketika khutbah dan salat jum’at dan di akhir waktu asar hari Jumaat.
10. Ketika minum air zam-zam beserta niat yang baik
11. Ketika sujud
12. Ketika terbangun di tengah malam dan berdoa dengan doa yang
makthur
13. Ketika tidur dalam keadaan suci dan berdoa
14. Ketika berdoa
15. Doa untuk seseorang saudara yang tidak ada di sisinya (ghaib)
16. di Hari Arafah
17. ketika seseorang dalam keadaan nazak (hampir meningal dunia)
18. Doa sesudah pujian terhadap Allah dan selawat ke atas nabi
ketika tahiyyat akhir.
19. Ketika berdoa dengan menggunakan nama Allah Yang Maha Agung
20. sepanjang bulan Ramadhan
21. Ketika perhimpunan umat Islam dalam majlis ‘zikrullah’
22. ketika ditimpa musibah
23. Doa dengan penuh pertautan hati dengan Allah dan penuh
keikhlasan
24. Doa orang terzalim terhadap orang yang menzaliminya
25. Doa ibu dan ayah untuk anaknya
26. Doa anak yang saleh untuk kedua ibu bapaknya
27. Doa orang yang sedang bermusafir
28. Doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka
29. Doa yang berpuasa ketika sedang berbuka
30. Doa orang yang terdesak atau terpaksa
31. Doa pemimpin yang adil (yang melaksanakan syariah Allah dalam
pemerintahannya)
32. Doa ketika berwudhu’ dengan doa makthur mengenainya
33. Doa selepas melontar Jumrah as-Sughra
34. Doa ketika melontar Jumrah al-Wusta
35. Doa ketika berada di dalam ka’bah
36. Doa ketika berada di Safa
37. Doa ketika berada di Marwah
38. Doa ketika berada di Masy’aril Haram
I. SEBAB-SEBAB DOA TIDAK DIPERKENANKAN
Suatu ketika seorang lelaki bertanya kepada Ibrahim bin Adham seorang
tokoh sufi yang terkenal, adakah yang menyebabkan doa seseorang tidak diterima
oleh Allah, Ibrahim bin Adham menjelaskan;
“Antara sebab doamu tidak diterima Allah ialah;
1. Kamu menyatakan bahwa kamu beriman kepada Allah, tetapi kamu
tidak menunaikan hak-hak-Nya
2. Kamu menyatakan bahwa kamu mencintai Rasulullah SAW. Tetapi kamu
tidak mengamalkan sunnahnya (dalam kehidupan kamu).
3. Kamu meyakini bahawa al-Quran itu adalah benar, namun kamu tidak
mengamalkannya (dalam kehidupan kamu)
4. Kamu
telah banyak menikmati nikmat Allah, tetapi kamu tidak mensyukurinya
5. Kamu
meyakini bahawa iblis dan syaitan itu adalah musuhmu, tetapi kamu menuruti
segala tunjuk ajar mereka
6. Kamu
menyatakan bahawa kamu meyakini tentang wujudnya syurga, tetapi kamu tidak
berusaha melaksanakan amal yang bisa membawa kamu ke sana
7.
Kamu menyatakan bahwa neraka itu benar, tetapi kamu kamu tidak berusaha
menjauhkan diri darinya, bahkan melakukan perbuatan yang bakal mencampakkan
dirimu ke sana
8. Kamu
menyatakan bahawa kematian itu adalah satu kebenaran, tetapi kamu tidak bersiap
diri dengan amalan untuk menghadapinya
9. Kamu
bangun setiap pagi dan sering memperkatakan keaiban orang lain, tertapi kamu
lupakan keaiban dirimu sendiri
10.
Kamu selalu mengantar jenazah ke kuburan, tetapi kamu tidak mengambil iktibar daripadanya,
bahwa kamu juga akan dibawa ke sana.
Z.
KESIMPULAN
Menurut beberapa uraian di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa
yang namanya doa adalah memohon kepada Allah SWT dengan meminta kebaikan dari
sisi-Nya dengan penuh ketulusan hati dan penuh pengharapan. Doa merupakan tali
penyambung yang kukuh antara hamba dan RabNya. Berdoa
hendaknya memperhatikan saat yang mulia, yang berada dalam keadaan berwudlu
serta menghadap kiblat, dan dilakukan dengan suara yang pelan dan rendah diri, kemudian
memulainya dengan menyebut Allah SWT. dengan membaca shalawat atas Rasulullah
Saw. waktu yang dianjurkan saat berdoa adalah pada malam Lailatul Qadar dan malam yang terakhir (antara jam 3.00 hingga
6 pagi), adapun faktor mengapa do’a tidak makbul karena kamu menyatakan bahwa
kamu beriman kepada Allah, tetapi kamu tidak menunaikan hak-hak-Nya.
0 komentar:
Post a Comment