Nabi Muhammad sebagai Rasul pilihan yang
dikeluarkan untuk umat akhir jaman, mempunyai nama-nama yang mulia yang
disandarkan kepada beliau, antara lain hadis yang menyebutkannya adalah :
جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ
لِي أَسْمَاءً أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَنَا أَحْمَدُ
وَأَنَا الْمَاحِي الَّذِي يَمْحُو اللَّهُ بِيَ الْكُفْرَ وَأَنَا الْحَاشِرُ
الَّذِي يُحْشَرُ النَّاسُ عَلَى قَدَمِي وَأَنَا الْعَاقِبُ وَالعَاقِبُ
الذِي لَيْسَ بَعْدَهُ شَيْءٌ
“Jubair bin Muth’im dari ayahnya r.a. berkata : Aku mendengar Rasulullah
Saw bersabda “sesungguhnya bagiku ada beberapa nama, Aku Muhammad, aku Ahmad,
Aku Al-Mâhî yang menghapus denganku kekafiran, aku Al-Hâsyir yang dihimpunkan
manusia dikakiku, dan aku Al-Âqib yang terakhir yang tidak ada setelahnya
seorangpun (Nabi atau Rasul).” (Muttafaq ‘Alaih)
Pada hadis diatas dijelaskan bahwa Nabi Muhammad tidak hanya mempunyai satu
nama, akan tetapi beliau mempunyai nama-nama lain yang menunjukkan eksistensi
beliau sebagai Nabi sekaligus Rasul. Nama-namanya adalah Ahmad, Al-Mâhî, Al-Hâsyir
dan Al-Âqib.[1]
Selain nama-nama yang tersebut dihadis yang lalu, pada hadis dibawah ini
disebutkan nama-nama lain yang disandarkan kepada Nabi Muhammad yaitu Al-Muqaffî, Al-Hâsyir, Nabi At-Taubah,
Nabi Ar-Rahmah. hadisnya berbunyi seperti:
عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ
قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يُسَمِّي لَنَا نَفْسَهُ أَسْمَاءً فَقَالَ أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَحْمَدُ وَالْمُقَفِّي
وَالْحَاشِرُ وَنَبِيُّ التَّوْبَةِ وَنَبِيُّ الرَّحْمَةِ
“Dari Abi Mûsâ
Al-Asy’ariy berkata: “adalah Rasulullah Saw mempunyai beberapa nama, Aku
Muhammad, Aku Ahmad, Al-Muqaffî, Al-Hâsyir, Nabi At-Taubah, Nabi Ar-Rahmah. (H.R.
Muslim)
Pada buku karangan Padwick, yang
dikutip oleh Annemarie Schimmle dijelaskan bahwa Nabi Muhammad mempunyai nama
Muhmmad dan Ahmad yang berarti orang yang terpuji, yang terambil dari sifat
Allah yang Maha terpuji, dan Ibadah yang dilakukan setiap hari pun diawali
dengan kalimat pujian. [2]
Rasulullah yang dikenal mempunyai pribadi yang
mulia, ternyata juga memiliki sifat-sifat jasmaniah atau fisik yang indah,
hadis-hadis dibawah ini akan menjelaskan sifat-sifat fisik beliau.
Hadis-hadis yang menjelaskan sifat-sifat jasmaniah
Nabi Muhammmad saw, antara lain:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه
وسلم أَفْلَجَ الثَّنِيَّتَيْنِ ، إِذَا تَكَلَّمَ رُئِىَ كَالنُّورِ يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ
ثَنَايَاهُ
Dari Ibnu Abbas berkata : Adalah
Rasulullah saw membelah, membagi , terlihat sperti cahaya keluar dari antara
giginya.
عَلِيِّ
بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ كَانَ
عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِذَا وَصَفَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ لَمْ يَكُنْ بِالطَّوِيلِ الْمُمَّغِطِ وَلَا بِالْقَصِيرِ
الْمُتَرَدِّدِ وَكَانَ رَبْعَةً مِنْ الْقَوْمِ وَلَمْ يَكُنْ بِالْجَعْدِ
الْقَطَطِ وَلَا بِالسَّبِطِ كَانَ جَعْدًا رَجِلًا وَلَمْ يَكُنْ بِالْمُطَهَّمِ
وَلَا بِالْمُكَلْثَمِ وَكَانَ فِي الْوَجْهِ تَدْوِيرٌ أَبْيَضُ مُشْرَبٌ
أَدْعَجُ الْعَيْنَيْنِ أَهْدَبُ الْأَشْفَارِ جَلِيلُ الْمُشَاشِ وَالْكَتَدِ
أَجْرَدُ ذُو مَسْرُبَةٍ شَثْنُ الْكَفَّيْنِ وَالْقَدَمَيْنِ إِذَا مَشَى
تَقَلَّعَ كَأَنَّمَا يَمْشِي فِي صَبَبٍ وَإِذَا الْتَفَتَ الْتَفَتَ مَعًا
بَيْنَ كَتِفَيْهِ خَاتَمُ النُّبُوَّةِ وَهُوَ خَاتَمُ النَّبِيِّينَ أَجْوَدُ
النَّاسِ كَفَّا وَأَشْرَحُهُمْ صَدْرًا وَأَصْدَقُ النَّاسِ لَهْجَةً
وَأَلْيَنُهُمْ عَرِيكَةً وَأَكْرَمُهُمْ عِشْرَةً مَنْ رَآهُ بَدِيهَةً هَابَهُ
وَمَنْ خَالَطَهُ مَعْرِفَةً أَحَبَّهُ يَقُولُ نَاعِتُهُ لَمْ أَرَ قَبْلَهُ
وَلَا بَعْدَهُ مِثْلَهُ
Ali bin Abi Thalib r.a.
memerinci ciri fisik Rasulullah saw., “Nabi Muhammad saw. tidak terlalu tinggi
dan tidak pula terlalu pendek. Berpostur indah di kalangan kaumnya, tidak
terlalu gemuk dan tidak pula terlalu kurus. Perawakannnya bagus sebagai pria
yang tampan. Badannya tidak tambun, wajah tidak bulat kecil, warna kulitnya
putih kemerah-merahan, sepasang matanya hitam, bulu matanya panjang. Tulang
kepalanya dan tulang antara kedua pundaknya besar, bulu badannya halus
memanjang dari pusar sampai dada. Rambutnya sedikit, kedua telapak tangan dan
telapak kakinya tebal. Apabila
berjalan tidak pernah menancapkan kedua telapak kakinya, beliau melangkah
dengan cepat dan pasti. Apabila menoleh, beliau menolehkan wajah dan badannya
secara bersamaan. Di antara kedua bahunya terdapat tanda kenabian dan memang
beliau adalah penutup para nabi. Beliau adalah orang yang paling dermawan,
paling berlapang dada, paling jujur ucapannya, paling bertanggung jawab dan
paling baik pergaulannya. Siapa saja yang bergaul dengannya pasti akan
menyukainya.”
Dari dua
hadis diatas dapat kita lihat bahwa Nabi Muhmmad mempunyai sifat-sifat jasmani
yang sangat sempurna, beliau mempunyai
postur tubuh yang sangat ideal, semua yang ada pada diri beliau terlihat
serasi.
Nabi
memiliki cahaya mata yang sangat berseri, sepasang mata hitam bersorot tajam
dengan berkas rona kemerahan pada kedua matanya yang lebar, bulu mata panjang,
corak kulitnya terang, hidung yang bengkok bagai paruh rajawali, dan terdapat
celah pada deretang gigi depannya. Bermuka bundar dengan kening lebar dan
berjenggot tebal yang panjangnya mencapai dada. Dada dan perut bagian bawah
sama lebarnya. Beliau berdada lebar dengan pundak lebar pula. Beliau bertulang
besar dan berlengan besar pula, telapak tangan dan kakinya tebal, jearinya
panjang, berkulit kuning langsat, dari dada hingga pusarnya berambut indah.
Beliau tidak tinggi dan tidak pula pendek, melainkan antara keduanya. Meskipun
demikian, tidak seorang pun bertubuh tinggi tampak lebih tinggi ketika berjalan
bersama beliau. Rambut beliau tidak keriting tidak juga lurus, ketika beliau
tertawa gigi beliau kelihatan, bersinar bagaikan cahaya atau ia tampak putih
bagaikan butiran salju. Ketika berbicara, bagaikan memancarkan cahaya dari
sela-sela giginya, beliau memiliki bentuk leher yang indah, tidak besar dan
tidak kurus, beliau memiliki badan yang serasi tidak gemuk. [3]
Keterangan-keterangan
dari para sahabat tentang sosok jasmani Nabi Muhammad saw:
Al-Barra’
berkata “ saya tidak melihat seseorang dengan ikal rambut yang indah terjuntai
diatas jubah merah melebihi Rasulullah saw.”
Abu
Hurairah berkata “ saya tidak pernah menyaksiskan orang yang lebih tampan
daripada Rasulullah. Ketampanannya seolah-olah matahari yang sedang memancarkan
sinar diwajahnya. Manakala tertawa sinarnya memantul di dinding.”
Jabir Ibn
Samurah ditanya “ apakah wajah
Rasulullah seperti sebuah pedang? Ia menjawab, Tidak, wajahnya bagaikan
matahari dan bulan yang bundar.”
Umm Ma’bad
berkata “ Dari kejauhan beliau orang yang paling cantik sedang dari dekat
beliau orang yang paling tampan.” [4]
Ibn Abi
Hala berkata “ wajahnya bagaikan bulan purnama”.
Begitulah
keteragan riwayat yang menjelaskan tentang sifat-sifat jasmaniah Nabi Muhammad.
Selain riyat yang mejelaskan tentang hal tersebut banyak terdapat juga riwayat
yang menjelaskan kebersihan Nabi Muhammad.
Badan Nabi
Muhammad sangat bersih, senyumnya ramah, dan beliau bebas dari hal-hal yang
bersifat kotor (najis) dan cacat badanyang mengurangi sifat kesempurnaan
yang dianugerahkan Allah. Sifat-sifat kebersihan Nabi semakin sempurna melalui
ajaran kebersihan yang ditetapkan oleh syariah dan melalui sepuluh amalan kebbersihan
jasmaniah, yaitu diriwayatkan dalam shahih Muslim dari Aisyah: sepuluh amalan
jasmaniah tersebut adalah mencukur kumis, membiarkan tumbuhnya jenggot,
menggosok gigi dengan kayu siwak, mengisap air ke dalam hidung, memotong kuku,
mencuci anat, mencabuti bulu ketiak, mencukur rambut kemaluan, membersihkan
kemaluan dengan air (di dalam kamar mandi), perawi belum menyebutkan yang
kesepuluh yaitu berkumur. Dalam riwayat lain tidak disebutkan membiarkan
tumbuhnya jenggot melainkan khitan. [5]
Beliau juga dikenal sebagai orang yang
bertubuh sangat wangi, riwayat-riwayat yang menyebutkan :
Anas
berkata : “ saya tidak pernah mendapatkan senyuman, atau aroma wangi daripada
senyuman dari Rasulullah saw.
Jabir bin
Samurah berkata bahwa Rasulullah menyentuh pipinya, kata Jabir saya benar-benar
terkesima lantaran tangan beliau terasa sangat wangi”.
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
Rasulullah tidak hanya mempunyai satu nama, melainkan beliau juga mempunyai
nama-nama lain yang mengandung pengetian yang berbeda-beda yang menunjukkan
tugas beliau sebagai Nabi sekaligus Rasul Allah yang terakhir.
Disamping itu juga telah dijelaskan tentang
sifat-sifat jasmaniah Nabi Muhammad saw. yang sebagaimana penjelasan para
sahabat rasul bahwa beliau mempunyai fisik yang sangat sempurna, sehingga tidak
terlihat kecacatan yang ada pada diri beliau, bahkan semua sahabat beliau
memuji keindahan fisik beliau. Mudah-mudahan dari makalah ini kita semua dapat
lebih mengenal Nabi Muhammad saw sehingga menambah kecintaan kita kepada
beliau.
[1]Muhammad Fuad Abdul Baqi’, Al-Lu’lu wa Al-Marjan, terj. Salim Bahreisy,
(Surabaya: PT Bina Ilmu, 2006), Jilid 2, h. 906.
[2]Annemarie Schimmle, Dan Muhmammad
Utusan Allah, terj. Rahmani Astuti, Ilyas Hasan, (Bandung: Mizan, 1994),
cet. 4, h. 151.
[3] Qodi ‘Iyad Ibn Musa Al-Yahsubi, Keagungan
kekasih Allah Muhammad Saw, keistimewaan personal keteladanan berisalah, terj.
Ghufron A. Mas’adi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h. 54.
0 komentar:
Post a Comment