Yang
dimaksud dengan muttabi’, ialah:
هوَالحديثُ الذِي قَد تَابَعَ
رِوَايةَ غيرِه عن شيخِهِ أوشيخِ شيخِهِ
Artinya:
“Hadis yang mengikuti periwayatan rawi lain sejak pada gurunya (yang
terdekat), atau gurunya guru (yang terdekat itu).”
Orang
yang mengikuti periwayatan seorang guru atau gurunya guru dari rawi lain,
disebut mutabi’, orang yang diikuti disebut muttaba’, dan
perbuatannya mengikuti disebut mutaba’ah. Sedang hadits yang mengikuti
periwayatan hadits lain, disebut dengan hadits mutabi’.
Mutaba’ah
atau disebut juga hadits mutaabi’ adalah suatu hadits yang terdapat unsur
kesamaan dengan hadis yang lain, dalam lafadz atau maknanya, atau rawi
sahabatnya. Jika kesamaan itu mulai dari permulaan sanad maka disebut mutaba’ah taammah, dan jika tidak dari
permulaan maka disebut mutaba’ah qashirah.
Karena
sifat dalam mengikutinya itu adakaalanya sejak dari guru yang terdekat sampai
dengan guru yang terjauh dan adakalanya hanya kepadaa gurunya guru yang terjauh
saja, maka muttabi’ ini terbagi kepada 2 macam. Yakni mutabi’ tamm
(sempurna) dan muttabi’ qashir (kurang sempurna).
Mutabi’ tamm, ialah bila
periwayatan si mutabi’ itu mengikuti periwayatan guru mutaba’ dari yang
terdekat sampai guru yang terjauh.
Mutabi’ qashir, ialah
bila periwayatan mutabi’ itu mengikuti periwayatan guru yang terdekat saja,
tidak sampai mengikuti gurunya guru yang jauh sama sekali.
Sebagian
ulama berpendapat, bahwa yang dikatakan dengan hadits-muttabi’, ialah
hadits yang diriwayatkan oleh orang lain yang sesuai lafadhnya.
Istisyhad
atau disebut juga hadis syahid ialah hadis yang terdapat unsure kesamaaan
dengan hadis lain dalam lafadznya ataau maknanya, namun tidak sama dalam rawi
sahaabatnya.
Sebagaimana
kita ketahui, bahwa dalam mutaba’ah itu disyaratkan adanya sumber pengambilan
yang samaa antara mutabi’ dan mutaba’ yakni bersumber dari seorang sahabat.
Maka hadis bersumber dari sahabat yang berlainan itu, disebut dengan Hadits
Syahid.
dengan
istilah lain hadis syahid, ialah:
أَنٌ
يَرٌوِىَ حَدِيٌثًا آخَرَبِمَعٌنَاهُ
Artinya: “Meriwayatkan
sebuah hadits lain dengan sesuai maknanya”
Hadits
syahid itu ada dua macam:
- Syahid-bi’l-lafdhi. Yaitu bila matan hadits yang diriwayatkan oleh sahabat yang lain itu sesuai redaksi dan maknanya, dengan hadits fardnya.
- Syahid-bi’l-ma’na: Ialah bila matan hadits yang diriwayatkan oleh sahabat yang lain itu, hanya sesuai maknanya saja.
Kadang pengertian hadits syahid dimajsudkan terbatas pada hadis
yang terdapat pada unsure kesamaaan dalam
maknanya, dan kadang dimaksudkan secara umum meliputi semua hadis yang
samaa atau yang tidak dalam rawi sahabatnya. Dan oleh karena itu hadis syahid
itu bias juga disebut sebagai hadis mutaba’ah.
Sebagian ulama berpendapat, bahwa yang dikatakan dengan hadits-syahid,
ialah hadits yang diriwayatkan oleh rawi lain yang maknanya sesuai dengan
makna hadits fardhnya, baik hadis tersbut bersumber dari seorang sahabat,
maupun dari beberapa orang sahabat. Sebagian ulama yang lain memutlakkam
mutaba’ah kepada syahid dan sebaliknya.[1]
Suatu hadis yang dikuatkan dengan mutabi’, atau syahid, bias
meningkatkan statusnya menjadi lebih tinggi dengan syarat hadis yang menjadi
syahid dan mutabi’ itu tidak berupa hadis yang terlalu dhaif, seperti karena
adanya rawi yang tertuduh dusta, atau berupa hadis munkar, atau hadis syadz.
Sebagaimana yang telah kita lihat terhadap pembahasan di atas tadi,
maka dapat kita simpulkan menjadi
sebagai berikut:
Muttabi’ ialah hadis yang rawinya disertai dengan rawi lain di
dalam riwayatnya dari gurunya atau guru-gurunya
dan di dalam lafaz dimana ia meriwayatkannya. Dan mutaba’ah (penyertaan)
itu ada dua:
1.
Mutaba’ah
tammah
2.
Mutaba’ah
qashirah
Mutaba’ah tammah ialah riwayat rawi yang menyertai itu berasal dari
guru yang disertainya. Sedang Mutaba’ah qashirah ialah riwayatnya dari rawi
yang diatas guru rawi yang disertainya.
Adapun pengertian hadis Syahid ialah hadis yang serupa dengan hadis
lain di dalam maknanya saja bukan di dalam lafaznya.
Demikianlah makalah dari saya, saya minta maaf apabila terjadi
kesalahan terhadap saya, karena itu adalah ke-tidak-sengajaan saya. Wassalam..
0 komentar:
Post a Comment